Fase grup Liga Champions udah lewat. Juventus berhasil keluar sebagai juara grup setelah di pertandingan terakhir berhasil mengalahkan Shakhtar Donetsk. Di fase berikutnya, yaitu di babak knock-out, Juve akan berhadapan dengan Celtic. Pertandingannya sendiri masih lama, masih hampir sebulan lagi.
Kemarin, UEFA di Facebook ngepost gambar Top Ten UEFA Champions League Workhorses yang isinya nunjukin 10 pemain “tenaga kuda” yang paling banyak berlari di lapangan selama fase grup. Dan yang mengejutkan adalah Andrea Pirlo ada di peringkat ke-3. Wow!
Andrea Pirlo, yang kemaren-kemaren berhasil meraih peringkat ke-7 di daftar pemain terbaik dunia, dikenal sebagai pemain yang memiliki kreativitas tinggi dan kemampuan passing yang sangat baik. Pirlo tidak dikenal sebagai gelandang pekerja. Jadi masuknya Pirlo dalam daftar pemain paling rajin berlari tersebut bisa dibilang mengejutkan. Duh, hebat bener yah pemain yang satu ini. Udah skillful, ditambah workrate-nya tinggi lagi.
Eh, tunggu, tunggu. Kemana Marchisio? Vidal? Kayanya dua pemain itu lebih rajin deh daripada Pirlo. Mereka dikenal dengan nama trio MVP. Malah banyak yang bilang kalo Marchisio dan Vidal itu tugasnya sebagai shield buat Pirlo yang di bulan Mei nanti akan berumur 34 tahun. Mereka berdua kan kelihatannya lebih banyak bergerak. Kok ga ada sih?
Yang pertama terpikir di benak saya adalah pasti jumlah menit bermainnya Marchisio dan Vidal lebih sedikit dibanding Pirlo. Soalnya Pirlo kan main terus di 6 pertandingan sedangkan Marchisio atau Vidal kan engga. Biar lebih pasti, saya pun mengunjungi halaman statistik Liga Champions di situs UEFA.
Diantara para pemain Juve aja, ternyata Vidal berada di peringkat ke-2 sedangkan Marchisio di peringkat ke-4. Tapi liat deh jumlah menit bermainnya mereka itu lebih sedikit daripada Pirlo. Hehe, bener kan dugaan saya? Eits, nanti dulu. Statistik seperti itu menurut saya kurang tepat untuk menghitung workrate. Sama seperti halnya Lionel Messi yang bikin rekor gol terbanyak dengan mencetak 91 gol tahun 2012 lalu. Banyak yang ga nyebutin kalo rekor gol itu dibuat dalam 69 pertandingan. Artinya rasio gol Gerd Muller di tahun 1972 masih lebih tinggi yaitu 85 gol dalam 60 pertandingan atau 1.42 gol/pertandingan. Sedangkan rasio gol Messi adalah 1.32 gol/pertandingan.
Jadi, mendingan yuk kita hitung aja workrate pemain Juventus di fase grup Liga Champions.
Eh, berarti dugaan saya ga bener-bener benar (duh, apaan sih?). Maksudnya ga sepenuhnya bener, hehe. Marchisio berada di peringkat ke-2 dalam hal pemain “paling rajin”, Pirlo ke-4, sedangkan Vidal ke-6. Memang statistik ini cuma memperhitungkan Liga Champions aja. Selain itu cuma ada 11 pemain Juve aja. Tapi setidaknya bisa ngasih gambaran lah ya tentang “kebiasaan” pemain Juve. Dan setidaknya inilah 5 hal yang saya dapat dari statistik tersebut.
1. Pirlo lebih banyak bergerak dibanding Vidal
Seperti yang udah dibilang di atas, ternyata Pirlo ini punya workrate yang lebih baik daripada Vidal. Pirlo ini tipe pemain yang bergerak dengan pintar. Dia ga statis, dia itu mobile. Kadang-kadang kita ngeliat Pirlo ikut maju, dan kadang bergerak ke sayap. Tapi lebih sering kita lihat dia aktif nge-trackback dalam bertahan. Sedangkan Vidal pun memang banyak bergerak, tapi dia ternyata lebih banyak diamnya dibanding Pirlo.
2. Workrate Marchiso paling tinggi diantara trio MVP
Wah, yang ini sih jangan ditanya. Masih inget kan Marchiso pernah minta maaf ke Di Natale waktu Piala Eropa 2012 lalu? Waktu itu Marchisio dalam satu kesempatan malah nge-shoot bola ke gawang. Padahal ada Di Natale yang berdiri bebas. Dia bilang, “saya hampir tak bisa melihat saking lelahnya.”
Marchisio itu pemain yang benar-benar memperlihatkan grinta Juve, apalagi dia itu asli didikan Juventus. Pantes aja banyak Juventini yang pengen dia pake nomor punggung 10. Malah dia sampai dikasih julukan Pangeran Turin. The Prince Marchisio. Tapi kok Vidal yah yang dapet julukan The Warrior? Eits, jangan salah. Kalo urusan tackle, Vidal itu jagonya. Ga salah juga dia dapet julukan itu. Apalagi dia bikin 2 assist dan 3 gol.
Kalo yang ini statistiknya diambil dari WhoScored, hehehe. Soalnya ga ada kalo di statistik yang dari UEFA itu.
3. Lichtsteiner memang si Forrest Gump
Tak salah memang Lichtsteiner mendapat julukan Forrest Gump yang terkenal dengan aksinya berlari mengelilingi Amerika Serikat, selama lebih dari tiga setengah tahun. Dan itulah Lichtsteiner. Belari dan berlari. Dia menempati peringkat pertama dalam hal ini. Ga heran kalo di menit 60-70 biasanya di udah diganti oleh pemain karena kelelahan. Aksinya yang paling saya sukai adalah di pertandingan terakhir melawan Shakhtar Donetsk. Saya masih ingat saat itu keringat dia mengucur di dahi, pipi, dan leher padahal bermain di bawah temperatur 0°C. Padahal 21 pemain yang lain sih, keringetan juga engga kayanya, hahaha.
Yang mengejutkan adalah Asamoah. Sebagai pemain sayap, dia terbilang males. Padahal keliatannya engga. Tapi ternyata statistik menunjukkan hal berbeda.
4. Striker Juve terbaik saat ini adalah Quagliarella
Dengan 3 gol yang dikemasnya, Quagliarella menjadi penyerang Juventus yang paling subur di Liga Champions. Tak hanya itu, dia juga striker yang rajin bergerak dan memiliki workrate yang tinggi. Dia berada di peringkat ke-3 secara keseluruhan. Tapi dibanding striker lainnya sih jauh. Meski begitu, Quag ini jarang dimaenin. Kasian juga ya. :(
Giovinco juga ga kalah bagus. Dia udah bikin 2 gol dan workrate-nya lumayan. Tapi yang lucu, Giovinco ini ternyata Raja Offside, hahaha. Banyak bener tuh offidenya sampe 8 kali gitu.
5. Vucinic emang paling males
Pemain yang ini paling bikin geregetan. Gimana engga, Mirko Vucinic ini sebenernya pemain hebat. Tapi ga konsisten. Kadang-kadang bisa dewa banget maennya. Tapi ga jarang malah fail banget maennya. Tapi yang lebih bikin gemes itu, maennya dia itu kaya males-malesan gitu. Bayangin aja, dibandingin ama Bonucci yang padahal posisinya bek, workrate Vucinic masih kalah rendah. Vucinic, Vucinic... males sih males, tapi ga gitu-gitu juga kali. *ala sketsa* :D