Pemakaian kata-kata itu kadang lebih gampang kalo diomongin daripada ditulis atau diketik. Malahan kita ga nyadar atau ga mikirin gimana cara penulisan suatu kata. Padahal kata itu sering banget diucapin. Misalnya ya yang satu ini. Terkumpulah, terkumpullah, atau terkumpul lah?
Seperti biasa, saya cari di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ya, di mana lagi kalo bukan di KBBI, hehe. Hmm... sayangnya kali ini saya ga nemu kata terkumpul/terkumpullah/terkumpul lah di KBBI. Oke, akhirnya saya pun mencoba mencernanya sendiri. Kata ini pasti kata dasarnya adalah kumpul. Diberi awalan ter- jadinya terkumpul. Nah, sekarang akhirannya. Dikasih -ah atau -lah? Saya buka lagi KBBI-nya. Ternyata akhiran -ah itu ga ada, haha. Adanya cuma empat yaitu -iah, -kah, -lah, dan -wiah.
-iah
Arti: berkenaan dng; berdasar pada
Contoh: alamiah; badaniah
-kah
Arti: yg digunakan untuk mengukuhkan pertanyaan
Contoh: mungkinkah
Arti: digunakan untuk memperhalus pertanyaan dan ditambahkan pd kata tanya
Contoh: bagaimanakah, siapakah, apakah
-lah
Arti: yg digunakan untuk menekankan makna kata yg di depannya
Contoh: –
-wiah
Arti: berkenaan dng; berdasar pada
Contoh: duniawiah
Berarti sekarang udah jelas kalo terkumpulah itu bukan kata yang tepat. Tapi huruf L-nya harus ada dua. Nah, sekarang persoalannya tinggal terkumpullah atau terkumpul lah? Huruf L-nya disatuin atau dipisah? Saya liat contoh-contoh di atas ternyata pada disatuin. Berarti kalo dikasi akhiran -lah juga pasti disatuin. Misalnya: biarkanlah. Tuh kan disatuin. Berarti terkumpul lah juga bukan kata yang tepat.
Mmm... dipikir-pikir pendapat saya kali ini sepertinya sangat subjektif, hahaha. Tapi bukankah objektivitas itu hanya sebuah fiksi? :P Eniwei, eniwei, dan eniwei, kesimpulannya kata yang paling tepat untuk digunakan sesuai dengan EYD adalah terkumpullah. Huruf L-nya ada dua, ga dipisah, hehe.
P.S. Saya bukan dosen atau guru besar di bidang bahasa. Jadi kalo ternyata saya salah, mohon dikoreksi. Makasih! :D